Idealisme MakEmak bakat kuat achiever ini sedang meronta-ronta nih!
Gini gini, achiever itu apa? Ok, jadi di talents mapping, orang-orang dengan bakat achiever adalah pekerja keras dengan stamina tinggi. Yes, dengan kata lain, gak kenal capek! Terutama kalau sudah mengerjakan aktivitas yang memang disenengin, apalagi itu produkfif. Beh! Bisa tahan berjam-jam.
Weh, keren dong kalo gitu?
Iya benerrr, keren banget, karena si achiever ini memang punya daya tahan yang bagus. Jadi mau dihantam sana-sini, kalau sudah fokus sama apa yang diminati, wesss pokoke jalan terus.
Tapi eh tapi, kalau keasyikan dengan aktivitas produktifnya, dan kebablasan, sampai lupa makan, abai sama waktu istirahat, yang bakal kena juga badan sendiri kan?
So far, saya sebagai bakat achiever kuat, sudah lumayan lah kalau mengatur yang namanya jam istirahat, dan yang jelas gak bakal lupa makan, malah belakangan ini mulai aktif kontrol berat badan lagi plus olahraga, karena memang dalam tahap overweight banget, huhuhuhuhuuu.
Nah, yang belum terkendali adalah keinginan untuk mendapatkan pencapaian baru SETIAP HARInya. Wa iki, yang repot. Karena belum tentu tiap hari bisa menuntaskan banyak hal sekaligus. Yang ini, bikin worry, cemas, dan akhirnya malah overwhelmed! Seperti sekarang ini, exactly what I’m feeling right now.
Sejak agustus tahun 2024, berusaha ngangkat akun instagram, tapi huwaaaa, Ya Allah rasanya berat banget. Macam belum bisa move on dari kesuksesan bikin akun TikTok sampai tembus 20ribuan follower dalam 3 bulan. Duengggg! Ini macam rumus, makin pengen, malah makin jauh! Makin melekat, malah makin bersekat!
Pencapaian seorang achiever memang harus jelas sih, tampak mata, bisa dirasain langsung. Kalau impactnya belum terasa, berasa usahanya ada yang belum maksimal.
Apalagi yaaaaa, achiever ini suka dengan target jarak pendek. Jadi bikin konten berbulan-bulan ini, rasanyaaaa pengen nyerah! Rasanya this is not my path. Apalagi kalau mulai bandingin diri sendiri sama akun lain, wadaww, makin membabi buta ini overthinkingnya!
But heyyy! Di sisi lain, bakat communication kuat butuh penyaluran buat penyampaian pesan. Paling gampang dan reachable ya di sosial media tho? Ditambah peran produktif sebagai educator & creator yang dobrak-dobrak pengen terus bikin konten untuk mengedukasi seputar bakat dan potensi khususnya Ibu dan Anak.
Well, mari kita breakdown, apa sebenarnya keinginan si achiever and how we control it!
- Pengen akun ig berkembang, tapiiiii I dont like making DRAMA content. Mmm gimana? Drama disini, lebih kepada mendramatisir! Yah, ada lah beberapa yang mengangkat topik-topik ibu menyedihkan. But I cant do this. Dari 2 guru yang saya ikuti ilmunya, sepertinya sangat relate dengan dinamika bakat yang saya miliki:
- Pertama, Kang Asep (hypnotherapist), pernah bilang, bahwa kalau ada seseorang luka batinnya, terus kita minta ia buat cerita terus menerut apa penyebab luka hingga bagaimana perasaannya, ini semacam menusuk lebih dalam luka tersebut. It’s like, makin mengeluh, makin rapuh. Itulah kenapa kalau di hypnotherapy, memang mengulik masalahnya dengan regresi bawah sadar.
- Kedua, Coach Rezza, sering banget mengingatkan, bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, sebenarnya kita yang menariknya, baik secara sadar maupun tidak. Misal, anak kena bully, coba telusuri lagi, apa dulu zaman sekolah kita suka bully teman-teman kita? Atau ada hal lain, yang ternyata berkaitan dengan peristiwa tersebut. So, saya termasuk sangat hati-hati mengangkat sebuah topik untuk konten. Apalagi dengan bakat empathy kuat, maka emosi ini sangat mudah kesetrum oleh segala rasa, as we know, emosi negatif punya setruman begitu dahsyat! Nah, jelas yaaa disini, bahwa saya gak akan bisa ikut-ikutan konten-konten viral yang menyuguhkan negative feelings, meski saya paham harus ada yang bisa speak up tentang KDRT dan hal buruk lainnya, but I think it’s not for me.
- Dengan kesadaran, bahwa I need to have my own style in content creation, tanpa harus menggerus positive feelings, artinya udah di track yang tepat, kan ya, selama ini? Dalam ilmu NLP sendiri, sering sekali digaungkan tentang you are what you think, what you read, what you feel, apapun dah yang kita konsumsi, itulah diri kita. Jadi mariii tularkan positive emotions sajaaa, meski ini butuh waktu, tidak secepat apapun yang berpotensi viral.
- Be relaxxxx, Na. Allah paham betul kok when is the right time for you!
Sooo, let’s continue this journey my dear achiever. Yuk kita kelola kendalikan 🙂